PRODUKTIF BUKAN BERARTI SIBUK
Di era hustle culture sekarang, kebanyakan Ilustrator merasa bahwa kita harus selalu sibuk, harus selalu bergerak, harus selalu menciptakan. Selama 7 tahun awal berkarirnya, Kathrin Honesta juga bekerja sangat keras sampai akhirnya dia dianugerahi seorang buah hati di tahun 2021. Perubahan besar ini Kathrin membuat Kathrin melihat produktifitas dari sudut yang berbeda. Dalam Interview tertutup di tanggal 9 November 2023, Kathrin membagikan beberapa tips dan pengalaman yang membantunya menjadi lebih mindful dan berdamai dengan konsep produktifitas.
1. Hidup Itu Ada Musimnya
Sadari bahwa semua hal dalam hidup bukan untuk selamanya. Sebagai ilustrator, kita sering merasa apa yang kita lalui seakan-akan tidak akan pernah berubah: klien yang tak kunjung datang, invoice yang tak kunjung cair, masa-masa artblock. Hal yang sama dialami Kathrin di bulan-bulan awal pasca melahirkan. Karena harus sangat membatasi aktivitasnya, Kathrin bercerita bahwa postingan atau story ilustrator lain di Instagram sering membuatnya merasa ketinggalan.
Karena menyadari bahwa fase ini pun akan berganti, Kathrin lebih fokus terhadap pemulihannya dan bisa lebih terhindar dari mindset FOMO. Ada kalanya kita mendapat banyak proyek, ada kalanya kita senggang. Kadang kita punya banyak inspirasi, di lain waktu tidak terlalu banyak. Menurut Kathrin, hidup itu ada musimnya. Kita hanya perlu menjalani dan melalui setiap fasenya.
2. Produktif bukan Soal Kerjaan
Sebagai seorang Ibu, tugas sehari-hari Kathrin semakin banyak. Waktu yang dia miliki untuk bekerja sebagai ilustrator pun semakin terbatas. Tetapi, justru karena ini setiap kali Kathrin bisa duduk dan berkarya, dia memaksimalkan kesempatan tersebut. Pandangan Kathrin soal produktifitas pun berubah. Hal-hal penting lain dalam hidupnya seperti waktu bersama keluarga menjadi salah satu tolak ukur produktifitas yang baru untuknya. Bahkan, dengan lebih sering menghabiskan waktu dan membaca buku bersama anaknya, Kathrin mendapatkan banyak insight soal buku cerita anak.
3. Produktif bukan soal hasil akhir
Sering kita mengukur produktifitas lewat jumlah tugas yang terselesaikan. Tetapi kita jarang menilai proses dan perkembangan kita sebagai produktif. Saat rehat berkarya setelah melahirkan, Kathrin menyadari bahwa 7 tahun karirnya mulai memasuki masa konstan. Kathrin melihat ini sebagai kesempatan untuk keluar dari kepompongnya. Salah satu upayanya adalah mengeksplorasi tipe proyek dan media baru. Di beberapa bulan terakhir Kathrin sibuk menyiapkan pameran tunggalnya berjudul Ribbons di galeri di Indus Restaurant. Pameran yang akan berlangsung dari 2 Desember sampai 5 Januari ini menjadi ajang untuk Kathrin mendalami media dan format baru untuk karya-karyanya.
4. Produktif tidak perlu dilakukan sendiri
Kathrin menyebut 7 tahun pertama karirnya sebagai tahun-tahun menabung. Dia menukar waktunya bukan hanya pemasukan tetapi juga koneksi dan jam terbang. Setelah menjadi seorang Ibu dan memerlukan waktu lebih untuk dihabiskan dengan keluarganya, Kathrin mulai mendelegasikan beberapa tugasnya ke orang lain seperti Virtual Assistant yang sekarang membantunya untuk urusan administratif. Meskipun merekrut asisten berarti Kathrin harus mengeluarkan dana lebih, Kathrin dapat meluangkan jadwalnya untuk melakukan hal-hal lain yang menurutnya lebih meaningful.
Kathrin juga menekankan pentingnya memiliki support system. Support system bisa memberikan bantuan secara praktis seperti suami dan istri yang bergantian menjaga anak. Terlebih lagi, dengan support system yang kuat kita bisa mendapatkan dukungan moral dan mental yang penting untuk menjaga motivasi kita.
Meskipun tidak semua dari kita akan menjadi seorang Ibu, sharing dari Kathrin membantu kita sadar bahwa produktifitas kita bukan melulu hanya soal bekerja. Banyak hal lain di hidup kita yang juga berarti.Meluangkan waktu dan energi untuk hal-hal tersebut merupakan tindakan yang produktif juga.
Artikel ditulis oleh Dion MBD berdasarkan wawancara bersama Kathrin Honesta